Sabtu, 29 Juni 2019

PEMANTAPAN DAN PEMBARETAN DPC PEJUANG SILIWANGI INDONESIA 1922 KOTA CIREBON



Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 dikenal sebagai organisasi yang menerapkan pendidikan terhadap nilai-nilai kejuangan dalam setiap kegiatannya. Baru-baru ini DPC Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Kota Cirebon mengadakan agenda pembaretan sebagai tradisi yang menandakan telah berakhirnya seluruh rangkaian pendadaran selama bergabung dengan organisasi Pejuang Siliwangi Indonesia 1922, melalui tradisi pembaretan ini diharapkan para anggota bisa lebih disiplin, memiliki jiwa kepemimpinan, menanamkan jiwa patriotisme, pantang menyerah dan rela berkorban seperti yang telah dicontohkan para pahlawan pendahulu kita, dengan menerima baret merah maroon, artinya anggota sudah siap untuk disebut sebagai anggota Korps Wira Bhakti ataupun anggota Pejuang Siliwangi Indonesia 1922, tutur Kadmira Ketua DPC Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Kota Cirebon.


Kadmira menegaskan bahwa rangkaian acaranya cukup menantang fisik dan mental yang dilaksanakan melalui long marc dengan rute dimulai berangkat dari Linggo Jati Kab. Kuningan dan berakhir di Markas Komando DPC Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Kota Cirebon. Melalui perjalanan long march dari Linggo Jati Kab. Kuningan dan berakhir di Markas Komando DPC Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Kota Cirebon, dimana dalam beberapa titik yang dilalui kemampuan ketahanan fisik dan mental peserta diuji dan dalam titik lainnya peserta diarahkan untuk membantu masyarakat sekitar.


Tujuan inilah secara tidak langsung akan membentuk generasi penerus anggota Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 terbentuk pribadi yang berkualitas dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya dan mampu menanamkan semangat juang, jiwa korsa dan sikap pantang menyerah dalam diri setiap anggota Pejuang Siliwangi Indonesia 1922.


Kadmira menyampaikan hal lain kepada redaksi bahwa para peserta selama dalam perjalanan juga dibekali keilmuan bela diri dan pembekalan fungsi dan tugas Provost, sesuai arahan dari DPD Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat saat dilantiknya DPC PSI-1922 Kota Cirebon, bahwa sekecil apapun kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing wilayah diharapkan bisa mendapatkan nilai manfaatnya dari berbagai aspek seperti halnya dalam kegiatan Pemantapan dan Pembaretan, aspek fisik dan mental dapat membangun nilai-nilai positif untuk seluruh jajaran anggotanya yang kelak akan menjadi nilai berharga dalam pengabdian kepada masyarakat.


Kadmira pun menyampaikan terima kasih atas nama Pengurus DPC Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Kota Cirebon kepada seluruh pihak yang telah ikut serta mensukseskan agenda rutin ini dan juga support dari DPP dan DPD Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi jawa barat atas segala arahan dan petunjuknya. (Suara Pejuang Siliwangi 1922)

Jumat, 28 Juni 2019

MARI KITA SUKSESKAN ASIA AFRIKA FESTIVAL (AAF 2019) DALAM MEMPERINGATI KONFERENSI ASIA AFRIKA KE-64 SEBAGAI GERBANG KOTA BANDUNG MENJADI TUAN RUMAH PENYELENGGARAAN WORLD EXPERIENCE FESTIVAL (WEF) TAHUN 2020




Kota Bandung lagi-lagi sajikan event yang berskala Internaional melalui gelaran yang bertajuk Asia Afrika Festival (AAF 2019) itu berlangsung selama tiga hari yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu (28 hingga 30 Juni 2019), masyarakat pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai pertunjukkan kostum dari beberapa negara Asia Afrika tentunya hal ini akan menghiasi akhir pekan kita di ibu kota Provinsi Jawa Barat.


Beberapa lokasi dan ruas jalan yang akan digunakan untuk acara Asia Afrika Festival 2019 seperti Jalan Asia Afrika, Tamblong, Braga, Alun-alun Timur dan Jalan Cikapundung Barat, adapun rangkaian acara tersebut akan diawali dengan HISTORICAL WALK dari Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, menuju Palestine Walk tepat di depan Alun-alun Bandung, di lokasi tersebut akan ada acara Melepas Burung Merpati sebagai simbol Perjuangan Rakyat Palestina. Selanjutnya pada pukul 10.00-12.00 WIB, digelar Parade dari Kota/Kabupaten dan negara sabahat. Parade tersebut akan berlangsung di sepanjang Jalan Asia-Afrika yang akan ditutup selama acara berlangsung.


Sebagai memberitahuan kepada warga masyarakat yang berada di wilayah Bandung dan sekitarnya uas jalan yang perlu warga Bandung hindari diantaranya, Jalan Dalem Kaum dan Jalan Asia Afrika, untuk Jalan Alun-alun Timur akan digunakan acara Pelepasan Burung Merpati tepat di Palestina Walk pagi hari pukul 08.00-10.00 WIB, adapun untuk kegiatan Parade penampilan Negara Delegasi serta utusan dari Kabupaten/Kota yang ikut serta memeriahkan berada di Jalan Asia Afrika pada pukul 10.00-12.00 WIB diteruskan dengan panggung pentas musik di pinggir Gedung Merdeka Jalan Braga yang rencananya akan berlangsung hingga malam hari.


WaliKota Bandung Oded M. Danial mengajak masyarakat untuk turut memeriahkan segudang rangkaian acara guna memperingati Konferensi Asia Afrika ke-64. " Sukseskan dan ajak keluarga, sanak saudara untuk menyaksikan pertunjukkan tahunan yang menarik dalam memperingati Konferensi Asia Afrika ke-64," ujar Oded.


Asia Afrika Festival (AAF) pada 2019 ini akan menjadi gerbang Kota Bandung menjadi Tuan Rumah Penyelenggaraan World Experience Festival (WEF) tahun 2020, gelaran World Experience Festival (WEF) merupakan agenda rutin Pagelaran Budaya yang melibatkan lebih dari 70 negara, pada tahun 2019 ini World Experience Festival (WEF) akan digelar di negara Rumania, maka dari itulah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasarmenuturkan berinisiatif mengundang salah satu Wali kota di Rumania, lebih jauh Kenny menyampaikan bahwa Asia Afrika Festival ini mendapat dukungan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNESCO), maka pihaknya kini terus berusaha agar UNESCO memberikan kepercayaan kepada Kota Bandung untuk menjadi Tuan Rumah tahun 2020 mendatang dengan harapan jila terpilih akan memberikan dampak positif kepada Sektor Pariwisata Kota Bandung tak hanya itu World Experience Festival (WEF) dapat membuka kerja sama dengan kota-kota dunia.

" Selamat menikmati sajian Budaya, Kultur dan Kuliner di Kota Bandung Ajak Keluarga dan Sanak Saudara Anda ke Kota Bandung Sekarang Juga ....... Welcome to Bandung “

MELALUI TEMU PENDEKAR JILID 3 DI KOTA BANDUNG KITA LESTARIKAN PENCAK SILAT WARISAN BUDAYA BANGSA



Pelestarian Pencak Silat melaui Temu Pendekar Jilid 3 di Kota Bandung sebagai bagian dari upaya agar Pencak Silat bisa masuk Nominasi Warisan Budaya, Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI) menggelar kembali Temu Pendekar Jilid ke-3 yang berskala Internasional yang akan dilangsungkan pada tanggal 19-22 Juli 2019 di Kota Bandung, dan akan menghadirkan perwakilan dari negara-negara lainnya, acara Temu Pendekar Jilid 3 ini rencananya yang akan dibuka secara langsung oleh Walikota Bandung Oded Muhammad Danial.


Pada acara Temu Pendekar Jilid-3 juga akan diadakan kirab yang melibatkan seluruh peserta dan workshop beragam aliran Pencak Silat yang ada di Indonesia dan negara lainnya serta diteruskan dengan menampilkan atraksi Pencak Silat Seni dari berbagai aliran, selain perwakilan pendekar dari perwakilan negara lain, Temu Pendekar Jilid-3 ini juga diikuti para pendekar yang berasal dari berbagai kota dan kabupaten yang ada di Indonesia yang diantaranya dari Ibu Kota DKI / Betawi yaitu ASTRABI (Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia) yang dinahkodai oleh Ketua Umumnya Anwar Albatawie yang juga beliau menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Pejuang Siliwangi Indonesia 1922, beliau hadir dengan mengusung visi untuk menjaga, mengembangkan dan melestarikan Silat Tradisi Betawi serta memiliki misi mengembalikan Marwah Silat Tradisi Betawi agar menjadi bermutu dan kualitas dari berbagai sisi, adapun support kami dalam acara  Temu Pendekar Jilid-3 di Kota Bandung, dengan harapan dapat tersosialisasikan visi dan misi ASTRABI, sekaligus melalui kegiatan ini kami ingin mengekspresikan budaya Betawi serta meraih prestasi melalui seni bela diri Pencak Silat dan sejauh ini perkembangan cabang olahraga seni bela diri Pencak Silat sangat meningkat, apalagi saat ini di Indonesia terdapat 680 Aliran Silat Tradisi dan separuh dari Aliran Silat Tradisi tersebut lahir di Tanah Betawi, jumlah ini masih ditambah lagi dengan sekitar 200-an aliran silat kombinasi yang merupakan gabungan dari berbagai aliran, tutur Anwar Albatawie.


Pelestarian budaya bisa diupayakan dengan cara apa saja, Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI) melakukannya dengan menggelar Temu Pendekar Jilid 3 artinya yang ketiga kalinya merupakan upaya dalam menjaga identitas bangsa. Pencak Silat merupakan salah satu warisan budaya yang harus terus dihidupkan karena melestarikan budaya bangsa adalah kewajiban kita sebagai bangsa harus punya identitas, Pencak Silat telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-sehari bahkan dalam filosofi hidup Silat dan Shalat adalah kunci kekuatan hidup maka dari itu Silat dan Shalat itu harus bersatu menjadi sebuah kekuatan orang-orang Indonesia.


Ada 3 (tiga) hal yang menjadi kekhasan Pencak Silat yang tidak dimiliki negara lain, selain sebagai Seni Bela Diri, Pencak Silat juga mengandung unsur seni musik dan seni kostum, sementara itu Temu Pendekar Jilid 3 merupakan salah satu rangkaian kegiatan dan persiapan hingga Seni Pencak Silat dinobatkan sebagai Warisan Budaya karena Pencak Silat memang sudah mendunia.

Rabu, 26 Juni 2019

Jihad Lingkungan melalui Program Citarum Harum



Seluruh jajaran TNI di bawah naungan Pangdam III/ Siliwangi sebagai pelaksana Tugas Program Citarum Harum kini sedang gencarnya melakukan proses pelaksanaan setelah tahun 2018 dilaksanakannya sosialisasi terhadap kondisi aliran sungai citarum, agar seluruh lapisan masyarakat paham dan mengerti terkait keberadaan TNI di sekitar sungai citarum, jajaran anggota TNI sebagai pelaksana tugas dari hasil sosialisasi tentang undang-undang terkait Citarum Harum yang undang-undang tersebut ada ketentuan pidana di dalamnya, jadi masyarakat tidak akan kaget jika dikemudian hari ditetapkannya undang-undang tersebut.


Komandan Sektor 7 Kolonel Cavaleri Purwadi memaparkan bahwa selama 6 bulan yang lalu telah dilaksanakan tahap sosialisasi tentang penataan wilayah Citarum dari Hulu Situ Cisanti Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung sampai ke Hilir Muara Gembong Bekasi.

DanSektor 7 Kolonel Cavaleri Purwadi menegaskan bahwa apa yang menjadi keluhan dan masukan dari warga masyarakat khususnya warga Desa Rancamanyar sudah dapat terealisasikan dengan bersinergi dengan TNI dibawah naungan Kodam III/Siliwangi bersama warga dan masyarakat sangat antusias menyambut keberadaan anggota TNI dan warga siap membantu dan bekerja sama dengan TNI untuk mensukseskan program Citarum Harum. Sejak digulirkannya program Citarum Harum pada Februari 2018 kondisi sungai Citarum kini sudah mulai membaik, sungai Citarum yang dulu menyandang predikat sungai pa­ling tercemar di dunia kini mulai tertangani. 
Chepy Faridi Hikmat Sekretaris Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat disela-sela kegiatan Citarum Harum mengatakan bahwa selama 1 tahun program Citarum Harum diluncurkan sangat optimisme dalam menghidupkan kembali sungai Citarum dinilai telah tumbuh, beberapa kalangan menilai program Citarum Harum telah menghidupkan kepedulian banyak pihak akan pentingnya merawat sungai dan lingkungan.
Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 sebagai organisasi kemasyarakatan yang bernafaskan nilai kejuangan merasa bangga selama 1 tahun program Citarum Harum berjalan Pemerintah Pusat tidak salah menerjunkan personil TNI dibawah naungan Kodam III/Siliwangi untuk membenahi kondisi melalui Satuan Tugas Citarum Harum, Chepy Faridi pun menegaskan selama ikut serta dalam program ini bahwa sampai saat ini penanganan sungai Citarum  tidak hanya difokuskan di aliran utama sungai Citarum melainkan juga dengan anak-anak sungai Citarum mulai dari hulu hingga hilir sungai Citarum, dalam program revitalisasi  sungai Citarum baru kali ini mendapatkan respon baik dari masyarakat dan terlihat progress hasilnya karena upaya penanganan terhadap persoalan sungai Citarum sudah dilakukan bertahun-tahun, tetapi belum ada hasil yang signifikan, penanganan program Citarum Harum memerlukan kesungguhan dan komitmen dari semua pihak mengingat besarnya dampak kerusakan dan sulitnya melakukan normalisasi.
Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 memandang upaya melakukan normalisasi dan revitalisasi sungai Citarum yang menerjunkan anggota TNI dari Kodam III/ Siliwangi sebanyak 22 Sektor dengan kekuatan anggota 1.700 personil TNI untuk menjaga dan mengawasi program Citarum Harum bersama masyarakat merupakan jawaban yang melegakan, lebih jauh Chepy Faridi Hikmat Sekretaris Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat memandang bahwa program Citarum Harum ini sama halnya dengan perbuatan Jihad Lingkungan dan sesuai dengan tagline " Bersama Rakyat TNI Kuat " sungguh tepat untuk menggambarkan bahwa TNI tidak bisa dipisahkan dari rakyat, tuturnya.

Jumat, 21 Juni 2019

ORIENTASI WIBBERA RI PEJUANG SILIWANGI INDONESIA 1922

ORIENTASI WIBBERA RI PEJUANG SILIWANGI INDONESIA 1922 (MADYA CAKRA BUANA) ANGKATAN-I TAHUN 2018


Dalam rangka semangat Hari Bela Negara tanggal 18 Desember 2018 yang harus kita tingkatkan semangatnya dan dikemas menjadi sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu Negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau suatu komponen suatu Negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi Negara tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan Negara tersebut, sedangkan secara non fisik, konsep ini diartikan sebagai upaya untuk ikut serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan Negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial, maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut. Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan dan kenyamanan hidup berbangsa dan bernegara, setiap Negara membutuhkan fundamental ekonomi, budaya dan pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasional yang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinya adalah mengenal prinsif dasar tentang bela Negara, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jika dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingan dunia.


Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan organisasi yang bernafaskan nilai-nilai juang seperti Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 untuk melakukan reorientasi sistem rekuitment dan pemutahiran wawasan tentang ketahanan nasional. Selain itu, adanya kepentingan masa depan organisasi, khususnya dikaitkan dengan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda yang berwawasan kebangsaan, berkarakter serta memiliki integritas sehingga berkontribusi bagi kemajuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Kegiatan Orientasi Wibbera RI secara resmi dibuka langsung oleh Bakesbangpol Provinsi Jawa barat, penagung jawab kegiatan orientasi sekaligus sebagai Sekretaris Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat Chepy Faridi Hikmat mengatakan kegiatan ini berlandasan kepada UUD 1945 pasal 30 ayat 1 tentang hak dan kewajiban setiap warga Negara untuk ikut serta dalam setiap usaha pembelaan Negara, Undang-Undang Nomor 56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih, bertujuan menumbuhkembangkan kemampuan anggota Wibbera RI Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 yang terarah, menanamkan nilai-nilai kejuangan, membentuk anggota yang memiliki sikap, mental, pengetahuan dan keterampilan managemen, kemampuan fisik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Lebih lanjut Chepy Faridi menjelaskan bahwa saran dari kegiatan ini agar dapat terbangun karakter anggota yang tercermin dalam militansi yang tinggi kepada organisasinya, terjalin hubungan baik antara anggota se-Jawa barat, Tersosialisasinya kewiraan dan wawasan kebangsaan.


Orientasi Wibbera RI angkatan pertama bertema Madya Cakra Buana ini diselenggarakan oleh DPD Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat yang diikuti oleh perwakilan dari DPC Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Kota Bogor, Kota Depok, Kab. Indramayu dan Kab. Purwakarta dengan jumlah peserta sebanyak 57 orang yang diselenggarakan pada tanggal 28, 29, 30 Desember 2018 di Bumi Perkemahan Ranca Uoas Ciwidey Kab. Bandung dengan metoda pelatihan ceramah, diskusi, observasi, evaluasi serta praktek lapangan yang mengarah pada pembentukan sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan bangsa sehingga terbentuk jiwa dan rasa nasionalisme yang tinggi.


Materi Pelatihan meliputi Bidang Pengetahuan sekilas tentang Proxy war, Kepemimpinan, Peraturan Baris Berbaris, Tanggap Darurat Bencana, Caraka Malam, Bivak, Survival, Ekplorasi NRI dan Malam Renungan, dengan pemateri dari Bakesbangpol Jawa barat, Kodam III/Slw, Anwar Albatawie (Sekjen DPP PSI-1922), PMI Kota Bandung dan FKPP Kota Bandung.


Sampai Jumpa Desember 2019 "MADYA CAKRA BUANA" Angkatan Ke-2

Kamis, 20 Juni 2019

Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Jabar ikut bagian dalam Jambore Se-Jabar


Suara Pejuang Siliwangi   Bandung – DPD Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat mendapatkan undangan untuk mengikuti kegiatan Jambore Ormas yang digelar oleh Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, bertempat di Natural Hill Parompong Lembang, Jumat (12/04/2019).



Acara tersebut dilaksanakan dari tanggal 12- 13 April 2019 dengan bertemakan “ Melalui Jambore Ormas Kita Kukuhkan Solidaritas dan Kondusifitas Ormas di Jawa Barat dalam mensukseskan Pilpres dan Pileg 2019 ”.

Hadir dalam kegiatan Jambore Ormas, Kabid Kesbak Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, didampingi dua Kasubidnya Dra. Hj Henni Linawati dan Dra. Hj. Widaningsih, pendamping dari Kesbangpol dari masing-masing Kabupaten/Kota se- Jawa Barat.




Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat , melalui Ketahanan Bangsa, mengatakan : kegiatan ini diikuti oleh utusan Ormas Se-Jawa Barat sebanyak 200 peserta, peserta yang mengikuti kegiatan dibatasi hanya 2 (dua) orang setiap utusan dari Ormas. yang diikutsertakan dalam kegiatan tersebut, ” ungkap Kadip Bakesbangpol Jabar, memaparkan,  tujuannya  dari jambore ini untuk meminimalisir potensi konflik guna menguatkan rasa persatuan serta diharapkan menjadi agen atau juru damai bila terjadi resistensi.




“ Pembinaan kepada seluruh Ormas ini juga agar dapat meningkatkan kinerja dan akuntibilitas sehingga dapat sinergi khususnya dengan Pemerintah Daerah” ujarnya.
menambahkan, Ormas Se-Jawa Barat yang dilibatkan dalam jambore ini. Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat mengatakan, sebagai dasar dari kegiatan Jambore Ormas tersebut yakni mengacu pada Undang Undang Nomor 17 Tahun 2013 mengenai Organisasi Kemasyaratan, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2015, dan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 56 tahun 2017.




“ Melalui Jambore Ormas se-Jabar ini diharapkan dapat menyatukan pengurus ormas, serta mampu mengkonsolidasikan Forum Ormas sebagai bagian dari Gerakan Pembangunan Daerah khususnya di Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya.

Perwakilan peserta dari Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Yusup Hermawan Ketua DPC PSI-1922 Kota Bogor mengungkapkan disela-sela kegiatan bahwa  potensi sintegrasi bangsa juga bisa dicegah apabila setiap orang dapat saling menghargai dan menghormati hak orang lain dalam melaksanakan kewajibannya sebagai warga Negara Indonesia, ungkapnya.

Hasil liputan :
Sabtu 13 April 2019 11:30 12 WIB. “ Natural Hill Lembang ”
Jambore Ormas se-Jabar

Rabu, 19 Juni 2019

Ramadan Berbagi Kasih dengan Anak - anak Yatim Piatu



Ramadan Berbagi Kasih dengan Anak - anak Yatim Piatu
bersama Pejuang Siliwangi Indonesia 1922


BANDUNG –  Berbagi kasih di bulan Ramadhan, Pengurus dan Anggota DPD Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat menyelenggarakan acara buka puasa bersama dan santunan anak yatim di Markas Komando DPD Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat, Minggu (26/5).
Menurut Sekretaris DPD Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat, Chepy Faridi Hikmat mengatakan kegiatan dalam rangka buka bersama ini merupakan agenda tetap setiap tahun sekaligus pemberian santunan anak yatim. Adapun tujuan acara ini merupakan ajang tempat menjalin silahturahmi dan kebersamaan bersama para anak yatim, ujarnya didampingi Pengurus lainnya kepada redaksi usai acara.

Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat merupakan suatu organisasi kemasyarakatan yang bernafaskan kejuangan dengan sejarah yang cukup panjang dari mulai Akta Pendirian Pentjak Silat/Partisan Siliwangi No. 3 Tanggal 02 Juli 1967 dan Akte Perubahan Anggaran Dasar Pentjak Silat/Partisan Siliwangi No. 2 Tanggal 03 Oktober 1967 diteruskan dengan Akta Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 No. 01 Tanggal 05 September 2018 kemudian diperkokoh dengan Sertifikat dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) No. AHU-0011004.AH.01.07.TAHUN 2018 tentang Pendirian Organisasi Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 (PSI-1922) serta Surat Keterangan Terdaftar dari Kesbangpol Provinsi Jawa barat sebagai organisasi yang nirlaba. 

Kami bersyukur gelaran buka puasa bersama ini menjadi moment bagi kami untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat secara umum, kendati masih tergolong sederhana. Sebagai penutup dari serangkaian kegiatan selama bulan ramadhan yang penuh kasih dan berkah, DPD Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat mengundang puluhan anak-anak yatim piatu dan anak asuh, yang berada di wilayah Kota dan Kab. Bandung untuk melaksanakan kegiatan buka puasa bersama.

Sebagai bentuk kepedulian DPD Pejuang Siliwangi Indonesia 1922 Provinsi Jawa barat, memberikan santunan berupa bantuan untuk anak-anak yang dapat dipakai untuk keperluan mereka.

Kegiatan yang berlangsung selama 4 (empat) jam itu dimeriahkan dengan berbagai permainan dan syalawatan. Tak hanya itu hadirnya beragam kesenian marawis yang dipentaskan dan kultum singkat yang disampaikan oleh Ustadz Iwan Setiawan membuat acara ini penuh kesan mendalam.

Merajut Asa melalui DINUL ISLAM



Membentuk Group Rebana/Marawis “ DINUL ISLAM “
Membangun Syiar Islam dikalangan Generasi Muda
Desa Kertasari Kec. Haur Wangi Kab. Cianjur


Photo Bersama dengan Jajaran Pengurus saat setelah
Pernampilan di acara Khitanan Faizal Sukma Dijaya, Minggu 16 Juni 2019

Secara bahasa, rebana berasal dari kata Arab, yaitu rabbana yang berarti " TUHAN KAMI " Pengertian tersebut menunjukkan bahwa sarana ini biasa digunakan untuk menyerukan nama Allah SWT dalam bentuk doa-doa dan pujian yang dilantunkan,  tidak hanya itu sarana in juga digunakan untuk menyerukan nama Rasulullah SAW.

Secara istilah, rebana adalah sejenis alat kesenian tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran dan di tengah-tengahnya dilubangi, kemudian di tempat yang dilubangi itu ditempeli kulit binatang, biasanya kulit kambing yang telah dibersihkan bulu-bulunya.

Biasanya rebana sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang bernafaskan Islam dan banyak dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah, selain itu pukulan tangan pada alat musiknya akan dapat menimbulkan bunyi yang enak didengar, alat musik ini digunakan dengan cara memukul tubuh kulitnya atau mengguncangkan lempengan-lempengan logamnya atau memukul bagian dari tubuh kulitnya sambil mengguncangkan untuk mendapatkan keduanya secara simultan.

Di Indonesia, rebana pertama kali diperkenalkan oleh Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi pada abad ke-13 Masehi, pada awal masuknya Islam ke Indonesia tersebut, Habib Ali menggunakan rebana dalam rangka misi dakwah menyebarkan agama Islam, Ia memperkenalkan rebana dan kasidah dengan cara mendirikan majelis shalawat sebagai sarana kecintaan terhadap Rasulullah SAW.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas Yana Kusmawan seorang tokoh pemuda di Kp. Kertasari Kec. Haur Wangi Kab. Cianjur bersama Pembimbing pengajiaan di Mesjid DIYAUL YAASIIN Ustad Adang Suryana, bersama tokoh masyarakat Bapak E. Koswara dan Bapak H. Ubed berkumoul bersama untuk membentuk Group Nasyid atau Marawis dikalangan remaja mesjid sebagai wadah pembinaan kerohanian dan ini merupakan kesenian Islami dan menjadi kegiatan positif sehingga perlu dilestarikan untuk mengenal syair dan alat  musiknya,” ungkap Yana Kusmawan sebagai pemilik warung WP.


Bersama Ust. Adang Suryana Ia menyebut kegiatan positif kesenian ini berharap wilayah Desa Kertasari harus menjadi pusat kesenian Nasyid/Marawis. Maka pada tanggal 14 Juli 2017 di resmikan group Marawis ini bernama “ DINUL ISLAM “ , pemberian nama group ini diawali dengan “ DINUL “ yang berasal dari bahasa Arab “ ADDIN “ yang artinya AGAMA sedangkan ISLAM adalah agama yang di ridhoi Allah di sisi-Nya, ungkapnya.

Antusiasme masyarakat dan penerimaan masyarakat terhadap “ DINUL ISLAM “ khusus di Desa Kertasari Kec. Haur Wangi Kab. Cianjur sangat positif selama tampil sejak awal berkomitmen untuk mensyiarkan sholawat sehingga dalam penampilan tidak pernah meminta atau mematok bayaran, bahkan jika yang mengundang memberikan dalam bentuk uang maka disimpan sebagai uang kas untuk menambah dan pemeliharaan alat-alat yang sudah ada, ungkap Ust. Adang Suryana.

Beberapa kegiatan yang selalu mengundang “ DINUL ISLAM “ di antaranya kegiatan resepsi pernikahan, khitanan, pengajian, acara-acara nasional, pemberian nama anak serta acara-acara lainnya, group “ DINUL ISLAM “ untuk vocal inti masih dipercayakan kepada Indria Nurhasanah Suryana dan M. Afday Driandi Kusmawan di warnai dengan tausyiah singkat oleh Muhamad Akhmal Fryandi Kusmawan.

Menjelang Tahun Baru Islam 1 Muharam Pengurus “ DINUL ISLAM “ berinisiatif akan menyelenggarakan PARADDE MARAWIS atau PARADE NASYID sebagai ajang silaturahmi serta belajar antar group Marawis/Nasyid di tingkat Kecamatan Haur Wangi bekerjasama dengan unsur Muspika setempat,  semoga melalui group          “ DINUL ISLAM “ kami berharap tumbuh minat generasi muda pada kesenian Islami ini dan berkembang terutama untuk anak usia sekolah supaya terpanggil ingin belajar kesenian Islam ini sebagai upaya untuk memperkokoh nilai-nilai kerohanian sejak dini walaupun yang sementara ini Marawis atau Nasyid masih didominasi kaum laki-laki namun kini alahamdulilah di Desa Kertasari mulai banyak ditekuni dan dipelajari oleh para wanita. (PSI-1922 Jabar)